Mengapa Engkau Masih Hidup?

Hidup dengan mata yang tertuju kepada kekekalan

Filipi 1:1-5

Diterjemahkan oleh: Witanto, Ivan Hodiny
Disampaikan oleh: Witanto

Mengapa Anda masih hidup?

Filipi 1:1-5

Ada satu keluarga yang mempunyai 2 anak kembar. Mereka hanya mirip dalam penampilan mereka, namun bertolak belakang dalam semua hal lainnya. Jika yang satu suka yang panas, yang  satunya suka yang dingin. Jika yang satu suka suara TV yang keras, yang  satunya ingin suara TV dikecilkan. Yang satu sangat optimis, sedangkan yang  satunya  pesimis habis.

Untuk memberi mereka pelajaran, pada hari Natal, sang Ayah mengisi kamar si pesimis dengan banyak mainan, sedangkan kamar si optimis diisi dengan tumpukan kotoran kuda. 

Malam itu sang Ayah melewati kamar si pesimis dan menemukannya duduk di tengah semua hadiah sambil menangis dengan sedih. 

"Kenapa kamu menangis?" tanya sang Ayah. 

"Karena teman-teman saya akan cemburu dengan saya. Saya harus membaca semua instruksi ini sebelum saya dapat melakukan apa pun dengan mainan ini. Saya akan  memerlukan banyak sekali baterai, dan mainan saya pada akhirnya akan rusak." jawab si kembar pesimis.

Melewati kamar si kembar yang optimis, sang Ayah menemukan dia menari kegirangan di atas tumpukan kotoran. "Apa yang membuatmu sangat bahagia?" Ayah bertanya. 

Si kembar yang optimis menjawab, "Pasti ada kuda poni buat saya!"

  • Perspektif kita tentang kehidupan bisa bertentangan dengan kenyataan 
    • Kadang-kadang kita mungkin sedih atau tertekan ketika semuanya berjalan dengan baik, dan di lain waktu ketika dunia kita berantakan, kita melihat berkat
      • Orang Kristen, khususnya, mempunyai tanggapan paradoksikal terhadap kehidupan dan pencobaan, karena Yesus mengatakan hal-hal tersebut akan terjadi

Lukas 6:22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.

Lukas 6:23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.

Lukas 6:26 Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.

  • Yesus berkata kita harus bersukacita ketika dunia membenci kita karena iman kita kepada Yesus
  • Sebaliknya, Yesus berkata celakalah kita ketika kita dipuji oleh dunia 
  • Ini paradoks, namun mudah dijelaskan ketika kita melihatnya dari sudut pandang Yesus
  • Perspektif ini diringkas dengan frase sederhana: hidup dengan mata tertuju kepada kekekalan
    • Ini berarti mengadopsi perspektif kekekalan, menyadari bahwa kita hanya melewati hidup ini… Kehidupan kita yang berikutnya yang benar-benar harus diperhitungkan
      • Jadi kita ingin menggunakan semua yang ada di dunia ini untuk memaksimalkan masa depan kita di kekekalan, termasuk pencobaan
      • Segala sesuatu yang terjadi pada kita dan di sekitar kita dapat berguna bagi Tuhan dan bagi kita demi program Kerajaan Sorga
      • Oleh karena itu, misi kita adalah menanggapi liku-liku kehidupan dengan cara yang memaksimalkan ketaatan kita dan kemuliaan Tuhan
  • Dan saat kita  mempelajari surat Filipi ayat demi ayat, kita akan menggunakan frasa ini dari waktu ke waktu
    • Memiliki mata yang tertuju kepada kekekalan adalah inti dari surat Paulus kepada Filipi
    • Itulah perspektif yang perlu kita peroleh dan pahami
  • Kita akan mulai pelajaran ini dengan sedikit persiapan
    • Mempelajari sebuah surat seperti membaca surat orang lain, jadi kita perlu mendapatkan konteks dan latar belakang surat
    • Kita perlu memahami sedikit tentang penulis dan pembacanya
    • Kita menemukan pengantar tersebut di ayat pertama

Filipi 1:1  Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken.

  • Penulis surat ini adalah Rasul Paulus
    • Kita semua tahu nama itu, dan saya berasumsi banyak dari kita mengetahui sejarahnya
      • Paulus, dikenal sebagai Saul, memulai karir pelayanannya sebagai seorang Farisi yang bersemangat dan taat hukum
      • Di Kisah Para Rasul pasal 7, Lukas mencatat martir Kristen yang pertama, Stefanus, dirajam batu sampai sekarat karena imannya, dan Paulus menyaksikan dan menyetujuinya
    • Melihat Stefanus sekarat karena imannya, memicu sesuatu di dalam diri Paulus sampai dia menjadi terobsesi untuk menghapuskan kekristenan.
      • Selama beberapa tahun berikutnya, Paulus memulai kampanye yang kejam untuk memburu dan melenyapkan orang-orang yang percaya kepada Yesus.
      • Dia melakukan perjalanan jauh untuk menangkap orang-orang yang mengaku Kristen, mengakibatkan banyak yang dilempari batu sampai mati
      • Namanya ditakuti di antara orang-orang Kristen di seluruh kekaisaran Romawi, namun para pemimpin Yahudi dengan sepenuh hati menyetujui upayanya.
    • Kemudian dalam satu perjalanan untuk menangkap orang Kristen di Damsyik, Yesus sendiri menampakkan diri kepada Paulus di tengah jalan dan menangkapnya
      • Sejak hari itu dan seterusnya, Yesus menetapkan Paulus untuk melayani tujuan yang berbeda dengan sebelumnya.
      • Paulus membalik dari berusaha untuk menghapus Kekristenan menjadi bekerja tanpa lelah untuk memajukan pekabaran Injil ke seluruh dunia
      • Transisi Paulus adalah perubahan yang begitu mendadak sehingga banyak orang di Gereja memperdebatkan apakah Paulus benar-benar dapat dipercaya 
      • Bertahun-tahun kemudian, Paulus masih mempertahankan kerasulannya kepada orang-orang percaya dalam menghadapi tuduhan palsu dan kecurigaan yang tidak berdasar
  • Tetapi pada waktunya, Paulus membuktikan dirinya sebagai duta Kristus yang paling penting dan efektif bagi dunia
    • Paulus menulis sebagian besar surat di Perjanjian Baru, mendirikan sebagian besar gereja kunci di abad pertama dan secara pribadi memuridkan banyak pemimpin Kristen mula-mula
      • Paulus bepergian tanpa lelah selama empat perjalanan misionaris melintasi Kekaisaran Romawi untuk memberitakan Injil kepada orang bukan Yahudi  
      • Paulus menetapkan standar pelayanan, sehingga dengan dari siapa pun, dia  dapat mengatakan, "teladanilah hidup saya sebagaimana saya meneladani Kristus"
    • Tapi Paulus tidak melakukan hal-hal besar ini dengan kekuatannya sendiri, tentu saja, dia juga tidak melakukannya sendiri.
      • Faktanya, Paulus tidak sendiri di dalam pelayanan. 
      • Dia menjalin persahabatan dalam pelayanan dan persekutuan di antara orang-orang kudus, dan surat-suratnya mencerminkan hal tersebut
    • Perhatikan di awal surat ini Paulus menyebutkan rekan seperjalanannya pada saat itu, seorang pemuda bernama Timotius
      • Timotius adalah salah satu dari beberapa pria yang menemani Paulus selama empat perjalanannya, bersama dengan Lukas, Barnabas, Markus dan Silas
      • Paulus menghargai persekutuan dan dukungan mereka saat dia melayani dari kota ke kota
      • Paulus juga menjalin persekutuan dengan orang percaya di setiap kota yang dia kunjungi, dan dia sering menyebutkan kerinduan untuk kembali kepada mereka 
      • Paulus adalah seorang pria yang bersahabat dengan mudah, ia menghargai persahabatan seumur hidup, dan mendorong gereja untuk melakukan hal yang sama.
  • Selanjutnya, Paulus mengacu pada dirinya sendiri dan Timotius dengan menggunakan istilah penting: hamba
    • Seorang hamba adalah suatu bentuk perbudakan yang dominan pada zaman Paulus
      • Kebanyakan perbudakan pada masa Kekaisaran Romawi adalah akibat keputusan pribadi. Orang menjadikan diri mereka budak untuk melunasi hutang kepada majikan.
      • Bila seorang budak sudah melunasi utangnya melalui kerja, maka budak itu dapat bebas untuk meninggalkan majikannya dan mendapatkan kembali kebebasannya 
    • Tetapi dalam pelayanan perbudakan itu, seorang budak mungkin memutuskan bahwa   hidup melayani majikan yang baik adalah lebih baik daripada kehidupan di luar yang membutuhkan kerja keras dan akan mengalami banyak kesulitan. 
      • Jika demikian, maka ketika utangnya dilunasi, budak itu dapat memutuskan secara sukarela melanjutkan pelayanan kepada tuannya sebagai budak seumur hidup
      • Budak tersebut melepaskan kebebasannya selamanya dengan imbalan perawatan dan perlindungan dari majikannya
      • Ia bukan lagi budak yang bekerja untuk melunasi hutang, namun sekarang ia adalah budak yang melayani karena pengabdian kepada tuannya
    • Dalam hubungan baru ini, budak itu disebut budak yang terikat (bond servant), atau kita sebut hamba, menandakan dia melayani tuannya karena pengabdian dan bukan karena kewajiban 
      • Paulus sering menyebut dirinya sebagai hamba karena istilah ini dengan tepat menggambarkan pendekatannya dalam melayani Kristus
      • Semua orang Kristen disebut hamba Kristus, karena kita semua telah dibeli dengan harga mahal yaitu darah-Nya.
      • Kita semua berhutang kepada-Nya yang Dia telah membayar hidup kita dengan hidup-Nya
    • Bila kita dewasa dalam iman kita, kita menghargai Kristus sebagai Majikan yang penuh kasih, yang layak menerima pengabdian dan pengorbanan kita
      • Saat kita sampai kepada pemahaman tersebut, kita menjadi hamba, seorang budak yang melayani Tuannya bukan karena paksaan tetapi pengabdian.
      • Ini adalah cara Paulus menggambarkan pelayanannya kepada Yesus
  • Ketika Paulus bertemu dengan Yesus dalam perjalanan ke Damsyik, Yesus membutakan Paulus dan menuntunnya ke kota untuk menunggu.
    • Kemudian Yesus mengutus Ananias kepada Paulus untuk menjelaskan bahwa Paulus telah dipilih oleh Yesus untuk memberitakan Injil kepada orang bukan Yahudi.
      • Ananias juga menjelaskan bahwa Paulus akan menderita banyak hal selama pelayanan tersebut.

Kisah Para Rasul 9:15  Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.

Kisah Para Rasul 9:16  Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.

  • Paulus memulai pelayanannya kepada Yesus sebagai seorang hamba ... Yesus memberinya tawaran yang tidak dapat dia tolak, secara harfiah.
    • Paulus tidak diberi pilihan ... dia dijadikan rasul oleh kehendak Tuhan dan diwajibkan untuk melayani seperti hamba
    • Dengan berjalannya waktu, Paulus mengenal Tuannya yang baru sebagai Juruselamat yang penuh kasih dan penyayang, dan kemudian hati Paulus untuk melayani berubah 
    • Apa yang dimulai sebagai pelayanan yang terpaksa segera menjadi kehidupan yang penuh pengabdian, dan Paulus ingin semua orang percaya melihat Kristus dengan cara yang sama
  • Iman yang datang kepada Paulus, secara teologis ... Tuhan yang mencari kita, kita tidak mencari Dia
    • Dalam periode awal kita sebagai pengikut Kristus, mirip dengan perbudakan karena kita terikat kepada Kristus sebelum kita mengenal Dia dengan baik.
    • Kita didorong oleh Roh Kudus ke dalam jalan hidup yang baru oleh anugerah Tuhan melalui iman kita. 
  • Namun seiring berjalannya waktu, saat kita belajar lebih banyak tentang Tuhan yang kita layani, kita menjadi tahu bahwa Yesus adalah baik, murah hati dan penuh belas kasihan
    • Kuk-Nya mudah, beban-Nya ringan, jadi pelayanan kita kepada Kristus bergerak dari paksaan menjadi pengabdian 
    • Karena kita melayani Yesus setiap hari karena kasih kepada-Nya, kita adalah hamba Yesus
  • Jika Anda belum melayani Yesus dengan cara seperti itu, maka mungkin itu pertanda Anda belum menjalin hubungan yang cukup dalam dengan-Nya 
    • Mungkin Anda mencoba untuk menyesuaikan pelayananmu kepada Yesus ke dalam kehidupan duniawi daripada sebaliknya.
    • Lagipula, itu Yesus lebih menghendaki pengabdian kita kepadaNya dari pada pelayanan kita
    • Hamba tidak memiliki kehidupan tersendiri ... hidup kita adalah melayani Majikan kita, dan ketika Majikan kita adalah Yesus, itulah kehidupan yang terbaik.
  • Selanjutnya, Paulus memperkenalkan penerima suratnya sebagai orang-orang kudus di Filipi, sebuah kota penting di kerajaan Romawi.
    • Filipi adalah kota yang sangat makmur di provinsi Makedonia yang dinamai menurut nama ayah Alexander Agung
      • Warga Filipi menikmati sejumlah hak istimewa dalam masyarakat Romawi termasuk kebebasan dari pajak dan pemerintahan sendiri.
      • Karena terletak di jalan utama Kerajaan Romawi, kota ini juga adalah pusat perdagangan, dan sebagai hasilnya, kota ini cukup makmur
    • Karena lokasinya yang strategis di jalan utama yang menghubungkan timur dan barat, Paulus melakukan perjalanan melalui Filipi beberapa kali selama perjalanannya 
      • Paulus pertama kali mengunjungi kota itu pada tahun 50 M, dan pada saat itu ia mendirikan gereja Filipi
      • Yang menemani Paulus pada saat itu adalah Lukas, Timotius dan Silas
    • Dalam Kisah Para Rasul 16, Lukas menceritakan kisah tentang bagaimana pada satu saat Paulus dan Silas dijebloskan ke penjara di Filipi
      • Malam itu Tuhan membuat gempa bumi yang dahsyat yang menyebabkan  pintu penjara dan belenggu mereka terbuka
      • Kepala penjara bangun dan menemukan penjara terbuka, dan dia bersiap untuk bunuh diri karena dia tahu akan dieksekusi bila para tawanan  melarikan diri
      • Tetapi Paulus memanggilnya dan mengatakan kepadanya bahwa semua tahanan masih ada, mungkin karena Paulus membujuk semua tawanan untuk tidak lari
    • Kesediaan Paulus untuk melepaskan kebebasannya sehingga dia mempunyai kesempatan untuk memberitakan Injil kepada kepala penjara itu menghasilkan buah yang besar
      • Diselamatkan dari kematian oleh kebaikan hati Paulus, kepala penjara menerima Injil yang diberitakan oleh Paulus 
      • Sebagai hasilnya, kepala penjara itu percaya kepada Yesus, dan juga seluruh anggota keluarganya
      • Saat itulah gereja Filipi didirikan. Paulus mulai mengajar dan melayani untuk beberapa lama sebelum ia meneruskan perjalanannya
  • Paulus kemudian kembali ke Filipi selama perjalanan misionaris yang ketiga pada tahun 57 M, dan kemudian tiga tahun kemudian Paulus menulis surat kepada Filipi dari Roma
    • Pada tahun 60 M, Paulus berada dalam tahanan rumah di Roma menunggu sidang dari Kaisar
      • Penahanan rumah berlangsung selama dua tahun, selama waktu itu Paulus menulis sejumlah surat dalam Perjanjian Baru, termasuk surat kepada Filipi
      • Ketika Paulus berada dalam tahanan rumah di Roma, para pemimpin Gereja mengutus Epafroditus, untuk mengunjunginya 
      • Epafroditus membawa persembahan finansial kepada Paulus, yang merupakan dorongan dan kelegaan yang besar bagi Paulus.
    • Ketika Paulus menulis surat ini dari tahanan rumah di Roma, dia menuliskannya dengan perspektif yang unik
      • Yang pertama, pengalaman Paulus di Filipi mengajarinya bagaimana melihat keadaannya saat ini di Roma dari perspektif yang lebih baik.
      • Tuhan membuat Paulus dan Silas menderita untuk sementara waktu di penjara Filipi sehingga mereka dapat berada dalam posisi untuk dapat menyampaikan Injil kepada kepala penjara
      • Karena Injil yang disampaikan Paulus menyelamatkan kepala penjara dan keluarganya, maka gereja Filipi pun didirikan
      • Kemudian, orang-orang kudus Filipi ini berada dalam posisi untuk memberikan dukungan kepada Paulus di Roma.
    • Tuhan menggunakan pencobaan dan penderitaan dalam hidup Paulus untuk memajukan Misi Kerajaan, dan tidak ada ilustrasi yang lebih baik selain pengalaman di Filipi
      • Memahami bahwa hubungan antara kurungan penjara Paulus di Filipi dengan penangkapannya di Roma adalah kunci untuk memahami surat ini
      • Yang memimpin kita ke dalam doa Paulus untuk gereja ...

Filipi 1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus  menyertai kamu.

  • Hampir semua surat Paulus dibuka dengan doa untuk para pembaca surat, seperti yang kita lihat di sini dalam ayat 2 dengan Paulus menyampaikan kasih karunia dan damai sejahtera kepada gereja. 
    • Berasal dari Paulus, kata-kata itu memiliki kekuatan yang nyata, karena kata-katanya diilhami, artinya berasal dari Tuhan
      • Setiap kali gereja menerima surat dari Paulus, itu alasan untuk sukacita yang besar, karena mereka tahu surat-suratnya adalah Kitab Suci
      • Kenyataannya, pada saat yang sama Paulus menulis surat ini, Petrus, seorang rekan rasul, menuliskan tentang tulisan Paulus

2 Pet 3:14  Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. 

2 Pet 3:15  Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

2 Pet 3:16  Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.

  • Petrus berkata bahwa beberapa orang pada masa itu mencoba untuk memutarbalikkan tulisan Paulus, seperti yang mereka lakukan terhadap “tulisan-tulisan lain di Kitab Suci”.
    • Petrus merujuk kepada tulisan Paulus sebagai Kitab Suci bahkan ketika keduanya masih hidup dan menulis surat.
    • Ini menegaskan bahwa surat-surat Paulus telah dilihat sebagai Kitab Suci oleh Gereja mula-mula sejak saat Paulus menulisnya 
  • Dan oleh karena itu, ketika Paulus mengatakan kepada sebuah gereja bahwa Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus sedang mengirimkan mereka kasih karunia dan damai sejahtera, itu adalah hal yang nyata.
    • Janji kasih karunia atau damai sejahtera Paulus di dalam suratnya bukan hanya kata-kata baik yang dimaksudkan untuk mengambil hati para pembacanya
    • Paulus menjanjikan pembacanya bahwa pada kedatangan suratnya, Tuhan sendiri sedang bekerja memberikan mereka kasih karunia dan kedamaian 
  • Ketika gereja memperhatikan surat Paulus, membacanya dan mengindahkannya, mereka akan mengalami damai sejahtera dari Tuhan sendiri
    • Janji tersebut berlanjut sampai hari ini ... saat kita mempelajari firman Tuhan, surat-surat Paulus khususnya, kita mendapatkan lebih dari sekedar pengetahuan 
    • Kita menerima kasih karunia Tuhan, rahmat-Nya, dan itu akan terwujud dalam berbagai cara, termasuk mengalami damai sejahtara yang nyata
  • Kemudian, mulai dari ayat 3, Paulus memulai isi suratnya. Saat kita melangkah maju, mari saya jelaskan struktur dari surat ini
    • Surat ini mempunyai 4 pasal, dan masing-masing memiliki poin atau tema utama
      • Keempat poin ini bersatu untuk mendukung ide sentral yang merangkum keseluruhan surat
      • Ide utama surat itu adalah “Kristus adalah segalanya”
    • Bahwa alasan kita untuk hidup, berjuang, menderita, berlomba, adalah untuk tujuan Yesus Kristus dan Injil-Nya… Kristus adalah segalanya dalam hidup ini.
      • Terlepas dari misi Kerajaan, hidup kita tidak memiliki arti dan tidak ada tujuan
      • Tanpa Kristus sebagai pusat kehidupan kita, tidak ada yang kita capai akan bertahan atau mempunyai arti apapun pada akhirnya 
      • Ketika kita menjadikan hidup kita sebagai alat di tangan Tuhan untuk membawa banyak orang menuju kemuliaan, maka kita menemukan makna, sukacita & damai sejahtera
    • Gagasan utama surat ini adalah bahwa Kristus adalah segalanya dalam hidup ini, dan Paulus menjabarkan kebenaran ini menjadi empat bagian:
      • Bab 1: tujuan kita adalah hidup untuk Kristus
      • Bab 2: sikap kita adalah berpikir seperti Kristus 
      • Bab 3: pahala kita datang dari Kristus
      • Bab 4: kepuasan kita adalah dalam melayani Kristus
  • Mari kita mencoba memahami tujuan setiap orang Kristen: hidup untuk Kristus, yang dimulai oleh Paulus dengan sangat sederhana

Filipi 1:3  Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. 

Filipi 1:4  Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita

Filipi 1:5  Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.

  • Paulus mengatakan kepada gereja bahwa dia selalu berterima kasih kepada Tuhan untuk gereja ini dan berdoa dengan sukacita untuk mereka di setiap kesempatan 
    • Beberapa ahli tafsir menyarankan bahwa gereja di Filipi adalah favorit Paulus, karena surat ini meninggalkan kesan tersebut 
    • Tetapi pujian Paulus untuk gereja ini tidak berdasarkan favoritisme, melainkan lebih didasarkan kepada sesuatu yang sangat spesifik yang   
    • dikatakan Paulus dalam ayat 5, bahwa sukacitanya adalah melihat partisipasi mereka dalam Injil dari hari pertama sampai sekarang.
  • Itu memang pujian yang tinggi, tetapi penting untuk memahami apa yang Paulus bicarakan tentang gereja ini
    • Pada dasarnya, berpartisipasi dalam Injil adalah bergabung dalam pekerjaan membagikan Kabar Baik tentang Yesus Kristus dan Dia yang disalibkan 
    • Seperti yang kita pelajari dalam pelajaran kita tentang Amanat Agung, ada banyak cara kita dapat berpartisipasi dalam hal itu. Salah satunya: Misi.
    • Dan pastinya, gereja ini pasti aktif dalam penginjilan dan mendukung Paulus dan orang lain yang memberitakan Injil
  • Tetapi banyak gereja melakukan hal yang sama, jadi fakta itu saja tidak menjelaskan mengapa Paulus memuji gereja ini
    • Perbedaannya adalah gereja ini  ber-partisipasi dalam Injil sebagai cara hidup, atau gaya hidup
    • Kata Yunani yang diterjemahkan "partisipasi" adalah koinonia, yang biasanya diterjemahkan persekutuan, yang berarti pengalaman bersama 
  • yang dikatakan Paulus: dia bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan bahwa gereja ini memiliki pandangan yang sama tentang kebutuhan Injil
    • Seperti Paulus, mereka telah menjadikan Injil sebagai gaya hidup mereka.
    • Terlebih lagi, mereka membuat pilihan itu pada hari pertama, sejak awal perjalanan mereka, dan mereka masih hidup seperti itu sampai sekarang
  • Sekarang, ketika kita mendengar bahwa seseorang telah menjadikan Injil sebagai gaya hidup, kita cenderung berpikir tentang pelayanan penuh waktu
    • Misalnya, seorang pendeta dalam pelayanan penuh waktu telah menjadikan Injil sebagai gaya hidup. Atau misionaris di berbagai tempat menjalankan gaya hidup Injil
      • Contoh-contoh itu benar, tetapi kurang tepat. 
      • Pendeta dan misionaris penuh waktu hanyalah dua contoh tentang bagaimana menjadikan Injil sebagai gaya hidup, tetapi ada banyak, banyak cara lainnya
      • Faktanya, ada banyak sekali cara untuk menjadikan Injil sebagai gaya hidup, sebanyak orang percaya di Gereja.
    • Ingat, Paulus berkata bahwa seluruh Gereja di Filipi telah bersekutu dalam Injil dengan Paulus dari permulaan
      • Tentu saja tidak semua orang percaya di Filipi adalah pendeta penuh waktu atau misionaris penuh waktu 
      • Jadi apa yang dilakukan orang percaya lainnya untuk menjadikan Injil sebagai gaya hidup?
      • Mereka bekerja di pasar atau ladang, menjaga rumah, membesarkan anak-anak, bersekolah, atau mengabdi di militer.
    • Mereka adalah orang biasa yang menjalani kehidupan normal, kecuali bahwa hidup mereka diarahkan kepada tujuan Injil
      • Ketika tukang besi bangun setiap pagi, dia tidak berpikir, “Pekerjaan saya adalah menjadi tukang besi yang terbaik hari ini”
      • Sebaliknya, dia berkata, “Bagaimana saya dapat melayani Injil hari ini dalam pekerjaan saya sebagai tukang besi?”
      • Ketika seorang ibu rumah tangga memulai harinya, dia tidak berpikir "ini hari yang membosankan untuk menjaga rumah dan membesarkan anak ..."
      • Namun ia berkata "hari ini saya akan memajukan Kerajaan Sorga dengan cara menjaga rumah dan membesarkan anak-anak"
  • Gereja Filipi memahami bahwa hidup mereka adalah tentang Injil… itu satu-satunya alasan mengapa Yesus belum kembali
    • Pertimbangkan itu sejenak… apa yang Yesus tunggu? Tanyakan pada diri sendiri 
      • Mengapa orang Kristen tidak mati saja dan pergi ke Surga begitu kita diselamatkan? Melarikan diri dari rasa sakit dan penderitaan dan air mata dan penyakit, dll.?
      • Bukankah itu lebih masuk akal? Ke sanalah kita semua pada akhirnya pergi… mengapa Yesus tidak membawa kita pulang segera?
    • Jawaban yang jelas adalah bahwa kehidupan di bumi ini melayani beberapa tujuan dalam rencana Tuhan, dan tujuan itu adalah Injil
      • Oleh karena itu, setiap orang percaya, sejak kita percaya, harus membuat setiap hari hidup kita untuk melayani Injil 
      • Melayani Injil adalah satu-satunya alasan kita masih hidup hari ini… dan Paulus sangat bersyukur bahwa Gereja di Filipi memahaminya
    • Ke sanalah tujuan kita dalam pelajaran ini, khususnya dalam bab pertama ini… belajar bagaimana kita mengadopsi gaya hidup Injil
      • Tidak semua dari kita perlu memasuki pelayanan sepenuh waktu ... tetapi kita semua perlu hidup dengan mata yang tertuju kepada kekekalan 
      • Pelajaran mendalam tentang surat ini berpotensi mengubah perjalanan hidupmu dengan Yesus 
      • Untuk memberi makna dan tujuan baru dalam hidupmu, dan dengannya, lebih banyak lagi damai sejahtera dan sukacita yang akan Anda ketahui